Membangun Keluarga Sakinah Yang Mencerahkan Perempuan

Membangun  Keluarga Sakinah Yang Mencerahkan Perempuan
Oleh : Indah Susanti


Assalamualaikum Waarahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,
Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain. Ama ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat limpahan ni’mat sehat, ni’mat waktu, ni’mat ilmu dan ni’mat kesempatan sehingga kita dapat hadir dalam majlis yang mudah-mudahan dirahmati oleh Allah SWT. Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapaktan syafa’at dari beliau di hari akhir kelak . Amin.
Perkenankanlah saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan topik  yang berjudul : Membangun  Keluarga Sakinah Yang Mencerahkan Perempuan.
Tidak diragukan lagi bahwasanya setiap muslim dan muslimah di dalam kehidupan ini pasti mendambakan kehidupan keluarga yang baik, yang berbahagia, sakinah, mawadah warahmah. Dan ini mungkin cita-cita setiap orang. Dan secara umum juga semua manusia pasti mendambakan kebahagiaan, ketengangan, dan kedamaian di dunia ini.
Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan hidayah kepada kita kaum muslimin kepada jalan Islam, kepada jalan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar kita bisa mewujudkan keluarga yang bahagia, keluarga yang sakinah mawadah warahmah.
Setiap muslim dan muslimah ketika membina keluarga, maka harus memperhatikan hal penting yaitu keyakinan bahwasanya Allah Ta’ala yang menyatukan seorang istri dan suami. Dia lah yang Maha Kuasa untuk mencerai-beraikan yang tadinya bersatu atau menyatukan yang tadinya tidak bersatu. Hal yang asas ini harus senantiasa diperhatikan agar terciptanya rumah tangga yang sakinah.
Tujuan pernikahan dalam Islam, selain menjalankan syariat dan sunnah Rasul adalah untuk mencapai sakinah, yakni ketenangan lahir dan bathin, kedamaian jiwa, ketentrraman dan kesejahteraan, yang dalam bahasa Nabi tercetus dalam ungkapan Baiti jannati atau rumah tanggaku adalah surgaku. Tetapi jalan menuju kondisi ideal itu tidak selamanya mulus lakasana berlayar di lautan lepas. Tidak hanya riak gelombang, tetapi sering menemui badai mengguncang, ombak menghempas, topan menerpa, dukapun melanda.
Lukman al-Hakim pernah berpesan, kehidupan dunia ini laksana lautan luas dan dalam, di mana manusia berlayar di dalamnya. Karena itu jadikanlah taqwa sebagai perahumu. Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah 2:197:
التَّقْوَالزَّادخَيْرفَإِن وَتَزَوَّدُوا
Yang artinya:
Berbekallah kamu, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.
Karena itu untuk menuju keluarga sakinah, maka dibutuhkan pasangan suami istri yang takwa. Indikator-indikator takwa bagi suami dan istri adalah sebagai berikut: suami yang taat adalah suami yang memandang istri dan memperlakukannya sebagai amanah dari Allah.
Dalam cela khutbah wa’da rasul SAW bersabda: wahai manusia, takutlah kepada Allah dalam urusan wanita sesungguhnya kamu telah mengambil mereka sebagai istri karena amanah Allah. Sesungguhnya kamu punya hak atas istri kamu, dan istri punya hak atas kamu. Ketahuilah aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada istri kalian. Mereka adalah penolong kalian. Suami yang tidak mendzalimi.
Nabi bersabda: Ada dua dosa disegerakan Allah siksanya didunia (tidak ditangguhkan dikaherat), yakni dosa berbuat aniaya dan dosa kepada orang tua.
Suami yang memuliakan istri dan inilah standar seorang laki-laki yang baik. Didalam riwayat dinyatakan bahwa: sebaik-baik kamu adalah yang terbaik bagi keluarganya dan aku adalah ang terbaik diantara kamu terhdap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita (istri pertanda orang yang hina. (HR. Abu Syakir dari Ali).
Sedangkan indikator istri takwa adalah istri yang selalu tunduk dan patuh pada suami, selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama. Suami adalah qawwamun pada istri, yakni pemimpin, pengayom, penyangga, dan tempat bersandar.
Nabi SAW pernah bersabda: Seandainya aku diperbolehkan untuk memerintahkan seseorang sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri sujud kepada suaminya karena besarnya hak suami yang diberikan Allah atas mereka.(H.R. al-Turmudzi dari Abu Hurairah).
Istri yang selalu berusaha menciptakan rumah tangga menjadi surga. Nabi SAW bersabda: Maukah kamu kuberitakan dengan suatu kebaikan yang tersimpan pada seorang istri, yakni istri yang saleh, apabila kamu memandangnya ia akan membahagianmu, apabila kamu memerintahkannya, ia menaatimu, dan apabila kamu tidak ada disampingnya, ia mampu memelihara kehormatan dan menjaga hartamu. (H.R. Abu Dawud dari Umar r.a).
Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah, khilaf dan dosa.

Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik.
Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,,
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Pohon Eukaliptus Lemon

Sereh Wangi Sebagai Terapi Komplementer Inhalasi, Pijatan dan Pestisida